Petir merupakan fenomena alam yang dapat menimbulkan efek berupa kerugian bagi kehidupan. Kerugian tersebut dapat berupa fisik maupun material. Kerugian fisik mulai dari cacatnya anggota tubuh sampai pada kematian, sedangkan kerugian material lebih bervariasi mulai dari rusaknya properti ( gedung kantor, rumah, kendaraan ) sampai pada rusaknya peralatan - peralatan elektronik.
Sehingga diperlukannya alat penangkal petir disetiap bangunan dengan masing-masing radius berdasarkan luasan area bangunan.
Saat ini ada 2 tipe sistem proteksi terhadap petir :
1. Sistem konvensional
2. Sistem elektrostatic ( E.S.E )
1. Sistem Konvensional
Sistem ini sudah lama dikenal. Dapat berfungsi dengan baik apabila seluruh aspek pemasangan dapat diperhatikan dengan baik, mulai dari sambungan kabel sampai kepada jumlah serta kondisi tombak penangkal petirnya. Standard yang biasa digunakan adalah British Standard dengan tinggi 1,2 meter tingkat proteksi 4<60>.
Contohnya sebagai berikut :
1. Untuk tinggi bangunan sampai dengan 20 meter radius perlindungan adalah 45 derajat. Atau bila tinggi penangkal petir Konvensional = 1 meter maka radius menjadi 1 meter. Dengan demikian dibutuhkan 1 buah rod setiap 2 meter.
2. Untuk tinggi bangunan sampai dengan 30 meter radius perlindungan adalah 30 derajat. Atau apabila tinggi penangkal petir konvensional adalah 1 meter maka radius proteksinya menjadi 0,75 meter.
2. Sistem Elektrostatic, Early Streamer Emission ( E.S.E )
Sistem ini merupakan teknologi terkini, sering juga dikenal dengan sistem payung. Untuk pemasangan penangkal petir ini tidak terlalu rumit, cukup 1 kabel penghantar untuk setiap 1 penangkal petir. Untuk sistem groundingnya dapat menggunakan sistem integrasi untuk mencapai tahanan tanah yang sangat rendah.
Sistem kerja penangkal petir ini dengan berusaha untuk menarik lidah petir dari awan, dimana penangkal petir akan menciptakan kondisi lebih positif dari objek di sekitarnya ( seperti pohon, bangunan,mahluk hidup ) sehingga luncuran petir akan menuju ke penangkal petir tersebut, bukan objek lain disekitarnya.
Untuk teknologi E.S.E ( electrostatic ) ini negara Perancis merupakan negara yang paling populer dalam pengembangannya. Salah satu produknya adalah LEADER Lightning Protection buatan Delta Technology - France.
LEADER sudah memenuhi standard dan bersertifikasi NFC 17 - 102 dan UNE 21 - 186 serta terbuat dari bahan 100% staniless steel sehingga cocok dipakai di Indonesia yang memiliki iklim tropis.
Pada umumnya penangkal petir harus memiliki kualitas yang baik dalam menghantarkan petir, oleh karena itu kualitas penangkal petir harus tahan terhadap korosi. salah satu bagian terkena korosi dapat menyebabkan turunnya kemampuan penangkal petir konvensional / electrostatic ini dalam menyalurkan arus petir ketanah.
Penangkal petir LEADER mempunyai 3 tipe :
1. LEADER 1 dengan radius proteksi hingga 90 meter
2. LEADER 2 dengan radius proteksi hingga 105 meter
3. LEADER 3 dengan radius proteksi hingga 120 meter
2. Penangkal Petir di Gedung
Sistem penangkal petir adalah suatu sistem untuk menangkal atau mencegah bangunan dari sengatan petir.
Ruang lingkup pekerjaan dari system penangkal petir di suatu bangunan meliputi 4 pekerjaan utama, yaitu:
Pemasangan instalasi terminal udara (air terminal)
Pemasangan instalasi pernghantar pertanahan (down conductor)
Pemasangan instalasi terminal dan elektroda pertanahan.
Pekerjaan lain yang menunjang pekerjaan tersebut diatas, seperti pembuatan bak kontrol
1. Air Terminal (Terminal Udara)
Sistem air terminal ini harus mampu melindungi seluruh bangunan serta sekelilingnya dari sambaran petir dan tidak mempengaruhi peralatan elektrik yang ada dalam bangunan. Terminal udara (air terminal) yang digunakan ada 2 macam, yaitu: system Radio aktif air terminal(terminal udara radio aktif) dan Non Radio Aktif Air terminal (terminal udara non radio aktif).
2. Down Conductor (penghantar)
Down conductor terdiri dari satu jalur menghubungkan secara listrik dengan sempurna antara air terminal dengan system pertanahan. Down conductor terdiri dari kabel korial (kabel BC) dari air terminal hingga kotak sambung (junction box) di lantai dasar.
3. System Pertanahan (Grounding system)
Elektroda pertanahan harus dimasukan ke dalam tanah secara vertical, batang tembaga harus dilindungi terhadap korosi dengan serbuk arang disekitar tembaga.
4. Pekerjaan Penunjang
Diantara penunjang dari sistem penangkal petir adalah bak kontrol untuk melindungi perkabelan dan sistem pertanahan.