Pengertian Kuat Arus Listrik

Kuat arus listrik adalah jumlah muatan listrik yang mengalir melalui suatu penghantar per satuan waktu. Secara sederhana, kuat arus listrik mengukur seberapa banyak muatan listrik yang bergerak dalam satu rangkaian per detik. 

Penjelasan Lebih Detail:
    • Muatan Listrik:

      Muatan listrik adalah sifat dasar dari partikel-partikel penyusun materi yang menyebabkan terjadinya interaksi listrik. Muatan listrik dapat berupa muatan positif (proton) atau muatan negatif (elektron). 

  • Aliran Muatan:

    Ketika ada perbedaan potensial listrik (beda tegangan) antara dua titik dalam penghantar (seperti kawat), muatan listrik akan bergerak dari titik dengan potensial lebih tinggi ke titik dengan potensial lebih rendah. Gerakan ini disebut aliran muatan listrik. 

  • Kuat Arus Listrik:

    Kuat arus listrik mengukur laju aliran muatan listrik tersebut. Semakin banyak muatan yang mengalir per satuan waktu, semakin besar kuat arus listriknya. 

  • Satuan Kuat Arus:

    Satuan standar untuk kuat arus listrik adalah ampere (A). Satu ampere didefinisikan sebagai satu coulomb muatan listrik yang mengalir per detik. 

Contoh:

Bayangkan kawat penghantar yang dilewati oleh aliran elektron (muatan negatif). Jika ada 1 coulomb muatan listrik (atau sekitar 6,2 x 10^18 elektron) yang mengalir melalui titik tertentu dalam kawat setiap detik, maka kuat arus listrik di titik tersebut adalah 1 ampere. 

Rumus:
Kuat arus listrik (I) dapat dihitung dengan rumus:
I = Q / t
Dimana: I = Kuat arus listrik (dalam ampere), Q = Jumlah muatan listrik yang mengalir (dalam coulomb), t = Waktu (dalam detik).
Hukum Ohm:
Selain menggunakan rumus di atas, kuat arus listrik juga dapat dihitung menggunakan hukum Ohm, yaitu:
I = V / R
Dimana: I = Kuat arus listrik (dalam ampere), V = Tegangan listrik (dalam volt), R = Hambatan listrik (dalam ohm).
Hukum Ohm menyatakan bahwa kuat arus listrik berbanding lurus dengan tegangan dan berbanding terbalik dengan hambatan. 
Facebook
X
Pinterest
WhatsApp
Email